Minggu, 22 Juni 2014

Rencana Tuhan jauh lebih indah

Mentari pagi menembus dinding kamarku, cahayanya menyiloukan mata. Kucuba tuk menggerakkan ke dua kaki ku tapi tak bergerak sedikitpun, kucoba sekali lagi tapi masih tak bergerak, akupun mulai tersadar itu tak kan pernah bisa terjadi, itu hanya impian belaka, itu adalah salah satu mimpiku yang takkan pernah terujud.

Kejadiannya dua tahun lalu saat itu aku masih duduk di bangku kelas satu smp. Hari itu hujan turun cukup deras, kuputuskan untuk menunggu hujan hingga reda di koriodor sekolah seorang diri. satu jam berlalu sepertinya tak ada tanda-tanda hujan akan reda, sekolah juga  mulai sepi. Aku pun memutuskan untuk pulang, Untungnya hari ini aku tak lupa membawa payung.
        
         Aku berjalan sendiri di bawah derasnya hujan, di tengah perjalan pulang aku melihat ada sesuatu yang menyiloukan mataku, ku berhenti sejenak memperhatikan benda yang sekarang tak jauh dari hadapanku, tak bisa ku melihat dengan jelas  kerana hujan turun sangat deras di tambah lagi langit yang begitu mendung, ku rasakan benda itu semakin dekat ke arahku dan tiba-tiba…….Prakkk aku terhempas cukup jauh dari tempatku berdiri tadi, aku  telah terbaring lemah di tengah jalan, kurasakn hujan mulai membasahi tubuhku, tapi pandanganku semakin lama semakin samar-samar setelah itu gelap.

       Kucuba tuk membuka mataku yang kulihat hanya dinding yang berwarna putih, aku pun tersadar sekarang aku berada di rumah sakit, kulihat mama yang sedang duduk di kursi dengan raut muka yang tak bias ku mengerti. rasanya tulang-tulangku ingin patah. Ku coba tuk mengingat kejadian yang menimpaku siang tadi, belum sempat aku merangkai cerita tiba-tiba dokter datang, ada kesedihan yang kulihat di sudut matanya, dan benar saja dokter mengatakan kedua kakiku telah lumpuh total dan tak akan bisa sembuh akibat kejadian yang menimpaku siang tadi.

      Rasanya aku ingin mati saja saat mendengar berita buruk itu, buat apa aku hidup tanpa kedua kaki, rasanya begitu konyol, tapi setelah ku pikir-pikir mungkin ini adalah sebuah takdir yang harus aku jalani, ini adalah  garis hidup yang sudah tuhan rencankan untukku dan aku percaya akan ada hikmah yang begitu manis di balik semua ini dan satu hal yang aku percayai di dunia ini “rencana tuhan pasti jauh lebih indah.”


Tidak ada komentar: