Selasa, 15 April 2014

Datang Dan Pergi

Kejadiaanya setahun lalu, bertemu denganmu bisa di bilang suatu hal yang sangat membuatku bahagia, entah apa yang membuatku seperti ini, inikah yang di namakan jatuh cinta pada pandangan pertama? Aku yang tak percaya dengan hal itu kini aku mengalaminya sendiri? Sangat tak logis. pada awalnya aku tak ingin mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah di bulan Ramadhan ini. karena aku pikir pasti akan sangat membosankan  seperti tahun lalu. Hari pertama aku memutuskan untuk pergi dan kalau memang membosankan aku tak akan pergi  di hari kedua dan hari-hari berikutnya. Ternyata aku salah. “Peskil” kali sangat berbeda. Apakah kehadiranmu yang membuatnya berbeda? Mungkin saja.
aku pun mengikuti kagitan peskil yang berlangsung selama tujuh hari. Tiap  hari Aku begitu bersemangat ingin cepat-cepat sampai kesekolah karena ingin bertemu denganmu. Sampai malam penutupan tiba tanpa malu- malu aku meminta nomer hpmu dan befoto berdua denganmu. Esok paginya, Setelah kegiatan itu berakhir, kau dan teman-temanmu pergi ke daerah lain untuk mengajar. Aku sangat sedih, tanpa kusadari Kristal kecil jatuh dari mataku. Aku sedih dan takut mungkin aku tak akan pernah bertemu denganmu lagi.
Dengan berbekal nomer hpmu yang aku minta di saat malam penutupan itu, aku tanpa berfikir panjang langsung megirimu pesan, aku berfikir buat apa coba aku minta nomer kamu kalau pada akhirnya aku tak berani mengirimu pesan dan ternyata…….. kau membalas pesanku, kamu tahu bagaimana perasaan ku waktu itu? Yah aku sangattttt senannnggggg. Kita pun saling sms-an  walaupun sms aku kadang-kadang  nggak di bales sama kamu -_-. Sampai pada akhirnya aku pun putus kontak dengannya. Kau tiba- tiba menghilang. Bikin nyesek tau.
Dua tahun kemudian………
Takdir  Mempertemukan kita kembali.
          Aku yang sudah menginjak bangku SMA kelas Satu dan kau sudah duduk di bangku kelas Tiga SMA.  Aku tak percaya aku akan bisa bertemu denganmu kembali dengan kegiatan yang sama, ini seperti sebuah mimpi bagiku, di saat aku yang sudah berusaha untuk melupakanmu dan sekarang kau kembali menghampiri hidupku! Kau tak tahu betapa sulit bagiku melewati masa-masa sulit itu. Aku tak tahu haruskah aku membenci takdir ini? Atau harus bersyukur karena aku sudah bertemu kembali denganmu? Entahlah.
          Dan ternyata dugaanku benar, kau tak seolah ingat lagi padaku. Kau bersikap seperti kita tak pernah bertemu  sebelumnya atau mungkin kau sudah benar-benar lupa? Lagi-lagi aku tak bisa berbohong, yah harus aku akui bertemu denganmu kembali membuatku merasa bahagia. Tapi kenapa? Kau yang sudah jelas-jelas mendorongku ke dalam jurang, tapi kanapa saat bertemu denganmu aku mersa bahagia? Sebodoh itukah dririku?

          Entah apa yang mendorong ku untuk mengirimimu sebuah pesan singkat di saat sebelum kegiatan ini berakhir, aku ingin berfoto berdua denganmu lagi. ”kak Boleh nggak besok saat kegiatan penutupan selesai kita foto berdua?” tapi…… kamu tak memberiku jawaban. Tapi aku akan  tetap menunggumu, walaupun aku tahu jika kamu tak datang hatiku akan semakin sakit. Dan hingga kegiatan penutupan berakhir, nasib buruk kemali menimpku. aku tak melihat batang hidungmu.  Aku pun menanyakan ke kakak yang lain alasan mengapa kau tidak datang di hari penutupan itu.  Mereka berkata kau sedang beristirahat kerena kelelahan megurus ini dan itu di kost-kostsan yang kalian tempati saat berada di sini. Hanya itu yang mereka bilang. Aku tak bisa menrimanya. jawaban itu seolah menjahtuhkan ke jurang yang sama. Saat itu aku berjanji tak kan pernah menghubungi mu lagi dan aku berdoa semoga saja aku tak pernah bertemu lagi dengamu.  Hujan turun, seakan ia tahu seperti apa perasanku saat itu. Ku biarkan hujan membasahi tubuhku agar tak ada yang tahu bahwa aku sedang Menangis.

Tidak ada komentar: