Kejadiaanya setahun lalu, bertemu denganmu bisa di
bilang suatu hal yang sangat membuatku bahagia, entah apa yang membuatku
seperti ini, inikah yang di namakan jatuh cinta pada pandangan pertama? Aku
yang tak percaya dengan hal itu kini aku mengalaminya sendiri? Sangat tak
logis. pada awalnya aku tak ingin mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh
pihak sekolah di bulan Ramadhan ini. karena aku pikir pasti akan sangat
membosankan seperti tahun lalu. Hari
pertama aku memutuskan untuk pergi dan kalau memang membosankan aku tak akan
pergi di hari kedua dan hari-hari
berikutnya. Ternyata aku salah. “Peskil” kali sangat berbeda. Apakah
kehadiranmu yang membuatnya berbeda? Mungkin saja.
aku pun mengikuti kagitan peskil yang berlangsung selama
tujuh hari. Tiap hari Aku begitu
bersemangat ingin cepat-cepat sampai kesekolah karena ingin bertemu denganmu.
Sampai malam penutupan tiba tanpa malu- malu aku meminta nomer hpmu dan befoto
berdua denganmu. Esok paginya, Setelah kegiatan itu berakhir, kau dan
teman-temanmu pergi ke daerah lain untuk mengajar. Aku sangat sedih, tanpa
kusadari Kristal kecil jatuh dari mataku. Aku sedih dan takut mungkin aku tak
akan pernah bertemu denganmu lagi.
Dengan berbekal nomer hpmu yang aku minta di saat malam penutupan
itu, aku tanpa berfikir panjang langsung megirimu pesan, aku berfikir buat apa
coba aku minta nomer kamu kalau pada akhirnya aku tak berani mengirimu pesan
dan ternyata…….. kau membalas pesanku, kamu tahu bagaimana perasaan ku waktu
itu? Yah aku sangattttt senannnggggg. Kita pun saling sms-an walaupun sms aku kadang-kadang nggak di bales sama kamu -_-. Sampai pada
akhirnya aku pun putus kontak dengannya. Kau tiba- tiba menghilang. Bikin
nyesek tau.
Dua tahun kemudian………
Takdir
Mempertemukan
kita kembali.
Aku yang sudah menginjak bangku SMA
kelas Satu dan kau sudah duduk di bangku kelas Tiga SMA. Aku tak percaya aku akan bisa bertemu denganmu
kembali dengan kegiatan yang sama, ini seperti sebuah mimpi bagiku, di saat aku
yang sudah berusaha untuk melupakanmu dan sekarang kau kembali menghampiri
hidupku! Kau tak tahu betapa sulit bagiku melewati masa-masa sulit itu. Aku tak
tahu haruskah aku membenci takdir ini? Atau harus bersyukur karena aku sudah
bertemu kembali denganmu? Entahlah.
Dan ternyata dugaanku benar, kau tak
seolah ingat lagi padaku. Kau bersikap seperti kita tak pernah bertemu sebelumnya atau mungkin kau sudah benar-benar
lupa? Lagi-lagi aku tak bisa berbohong, yah harus aku akui bertemu denganmu
kembali membuatku merasa bahagia. Tapi kenapa? Kau yang sudah jelas-jelas
mendorongku ke dalam jurang, tapi kanapa saat bertemu denganmu aku mersa
bahagia? Sebodoh itukah dririku?
Entah apa yang mendorong ku untuk
mengirimimu sebuah pesan singkat di saat sebelum kegiatan ini berakhir, aku
ingin berfoto berdua denganmu lagi. ”kak Boleh nggak besok saat kegiatan
penutupan selesai kita foto berdua?” tapi…… kamu tak memberiku jawaban. Tapi
aku akan tetap menunggumu, walaupun aku
tahu jika kamu tak datang hatiku akan semakin sakit. Dan hingga kegiatan
penutupan berakhir, nasib buruk kemali menimpku. aku tak melihat batang
hidungmu. Aku pun menanyakan ke kakak
yang lain alasan mengapa kau tidak datang di hari penutupan itu. Mereka berkata kau sedang beristirahat kerena
kelelahan megurus ini dan itu di kost-kostsan yang kalian tempati saat berada
di sini. Hanya itu yang mereka bilang. Aku tak bisa menrimanya. jawaban itu
seolah menjahtuhkan ke jurang yang sama. Saat itu aku berjanji tak kan pernah
menghubungi mu lagi dan aku berdoa semoga saja aku tak pernah bertemu lagi
dengamu. Hujan turun, seakan ia tahu
seperti apa perasanku saat itu. Ku biarkan hujan membasahi tubuhku agar tak ada
yang tahu bahwa aku sedang Menangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar