hari
ini aku memulai kehidupan putih abu-abu ku dengan membuka lembaran baru
tentunya, tak terasa aku mulai beranjak dewasa tapi kalakuan bisa di bilang
masih labil. Dunia begitu cepat
berputar, seakan kemarin aku baru duduk di bangku SMP dan sekarang duduk di
bangku SMA, aku mengambil jurusan bahasa.
Saat jam istirahat tiba aku yang berdiri sendiri di depan pintu kelas dengan tak sengaja
melihat seseorang yang sepertinya tak lagi asing di mataku, seakan sosok itu
mengingatkanku pada seseorang yang tak akan pernah aku lupakan. Sosok yang
telah mengajarkanku tentang kesetiaan dan kejujuran.
setelah
beberapa hari berlalu dan setiap hari aku masih saja memperhatikannya, sosok
yang tinggi, kulitnya agak hitam serta senyumnya yang sangat manis dan...... Sepertinya
aku mulai menyukainya, Yah dia memang sangat mirip dengan kekasihku yang dulu,
kini ia telah tenang di alam sana. Tahu kah kamu aku sangat rindu padamu? Entah
kenapa Berada di sampingmu membuatku tenang dan nyaman. Mungkin hal itulah yang
membuatku menyukainya.
Satu
minggu kemudian sosok yang selalu aku
perhatikan tiap harinya akhirnya mengajakku untuk bertemu sepulang sekolah, aku
di beritahu melalui pesan singkat “hai apa kabar? Semoga baik-baik saja. Pulang
sekolah punya waktu nggak? Ada yang yang ingin ku katakan. Fadil”, aku sangat
heran kenapa dia tiba- tiba mengajakku untuk bertemu? Apa yang ingin dia
katakana? Apakah selama ini dia sadar bahwa aku memperhatikannya secara
diam-diam? Entahlah. Saat jam pelajaran terakhir aku sangat gelisah, aku ingin
mendengar bunyi bel pulang dengan cepat, aku sudah sangat penasaran.
Sepulang
sekolah aku pergi ke tempat yang ia telah tanyakan padaku-Belakang sekolah.
Hari itu dunia seakan berhenti berputar.
Dibawah terik matahari yang panas, kami berdua berlindung di bawah pohon yang
cukup rindang. Dia. Benar-benar dia, sosok yang aku perhatikan selama ini
tiba-tiba saja mengatakan cintanya padaku, hah aku tak bisa menggambarkan perasaanku
saat itu. Dugaan ku ternyata benar, dia ternyata sadar kalau aku sering
memperhatikannya. Aku pun menerimanya.
Tapi…..
hubungan kami tak bertahan lama, tak cukup satu bulan hubungan kami mulai
retak. rasanya ada yang aneh, seperti ada yang janggal, aku tak nyaman
bersamanya selalu saja merasa risih, kenapa semuanya jadi begini? aku pikir
setelah menjalin hubungan dengannya hidup ku akan lebih berwarna sama seperti
dulu, tapi semua yang kubayangkan ternyata tak sesuai dengan kenyataan, aku pun
mulai menyadari apa yang membuatnya berbeda. “Sikap dan kepribadian” mereka
jauh berbeda. Terkadang Dia tak bisa mengerti dan kurang perhatian. Dan aku sendiri mulai sadar
ternyata aku sendiri tak mencintainya dengan tulus. dan akhirnya aku minta
“putus”. Karena Aku tak ingin melukainya lebih dalam lagi, aku ingin meluruskan
kesalahan yang telah aku buat. Kujelaskan semuanya padanya, dulu aku
menerimanya karena dia sangat mirip dengan dengan mantan kekasihku. Sejak saat
itu, aku mulai sadar bahwa tak akan ada yang bisa menggantikanmu karena setiap
manusia punya karekteristik yang berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar