Entah siapa yang pertama kali menciptakan sekat.
entah siapa yang pertama kali menciptakan jarak.
entah siapa yang pertama kali berubah.
entah siapa yang pertama kali menjauh.
Aku? kau? atau dia?
Ahhhh, sekarang kita tak sedekat yang dulu lagi.
sekarang, kita lebih banyak berjalan sendiri-sendiri.
hei. tidakkah kalian merasakannya?
masing-masing dari kita tak bisa lagi melawan ego yang ada.
semua ingin benar dan didengar.
Jika ingin menegok kembali kejadia-kejaidan yang telah lalu, aneh rasanya.
ternyata, kita pernah sedekat itu.
My Second World
Hai Welcome To My Blog !
Rabu, 17 Oktober 2018
Rabu, 18 Mei 2016
Ini (bukan) cerpen
Mari sedikit bercerita tentang kisah kami smile emotikon
Inilah kami!!
Kelas yang awalnya berjumlah 36 Siswa dan sekarang sudah menjadi 35 orang Siswa
Kelas yang di dalamnya punya karakter yang berbeda-beda
Kelas yang tiap hari ributnya minta ampun
Kelas yang suka sekali buat planning ini itu but sebagian ji yang terlaksana hahaha
Kelas yang kalo ada kegiatan harus heboh
Kelas yang ngga bisa diam, susah diatur apalagi kalo mau foto satu kelas squint emotikon
Inilah kami!!
Kelas yang awalnya berjumlah 36 Siswa dan sekarang sudah menjadi 35 orang Siswa
Kelas yang di dalamnya punya karakter yang berbeda-beda
Kelas yang tiap hari ributnya minta ampun
Kelas yang suka sekali buat planning ini itu but sebagian ji yang terlaksana hahaha
Kelas yang kalo ada kegiatan harus heboh
Kelas yang ngga bisa diam, susah diatur apalagi kalo mau foto satu kelas squint emotikon
Hampir 3 tahun sudah kita bersama
Bertemu enam kali disetiap minggunya
Jika dihitung-hitung kita akan bertemu 272 kali dalam setahun! Tapi bagiku itu sama sekali tak membosankan.
Bertemu enam kali disetiap minggunya
Jika dihitung-hitung kita akan bertemu 272 kali dalam setahun! Tapi bagiku itu sama sekali tak membosankan.
Well, pada akhirnya kita akan berpisah
Mau tidak mau, suka tidak suka kita akan berpisah memilih jalan masing-masing.
Tak akan ada lagi teriakan setiap paginya “ wee bayar iuranmu” “itu bla bla bla banyak sekali utangnya” “siapa hari ini menyapu? Nda bersihnya caranya “
Mau tidak mau, suka tidak suka kita akan berpisah memilih jalan masing-masing.
Tak akan ada lagi teriakan setiap paginya “ wee bayar iuranmu” “itu bla bla bla banyak sekali utangnya” “siapa hari ini menyapu? Nda bersihnya caranya “
Tak akan ada lagi yang baru tiba di kelas langsung bertanya “siapa yang jadi prnya? Liat ki dulu ee
Tak akan ada lagi teriakan jika jam istirahat tiba “tem siapa yang mua kekantin?” eh nitip ka bla bla bla”
Semua kekonyolan, kebahagiaan, kesedihan akan menjadi kenangan :’)
Dinding, kursi, meja dan kawan-kawannya telah menjadi saksi bisu kisah abu- abu kami
Coret-coretan di dinding, di meja, kursi menjadi penanda bahwa kami memang ada.
Dinding, kursi, meja dan kawan-kawannya telah menjadi saksi bisu kisah abu- abu kami
Coret-coretan di dinding, di meja, kursi menjadi penanda bahwa kami memang ada.
SeeyouontopTexas. Iloveyou
Selasa, 23 Februari 2016
Inilah Kami
Rumah "kedua" Kami!
Di sini, di rumah kedua kami sudah ada sejuta cerita dan kenangan yang tak bisa di lupakan.
Disini, kisah putih Abu-abu kami di mulai.
Disini sebagian kisah hidup kami di lukiskan.
Layaknya anak SMA pada umumnya, kisah kami pun seperti itu.
Percintaan & persahabatan, susah, senang, dan segalanya. Kami pun merasakannya. Yah...kisah kami seperti anak SMA kebanyakan.
Dan...masa-masa SMA ini akan selalu teringat walau dalam kenangan.
This is unforgettable Moment
Smansapol I am gonna miss you
Senin, 01 Februari 2016
Mengingat kembali hari itu
Foto ini sudah lama
Lama sekali
Setahun? Dua tahun?
Entahlah
Dan ku berharap “lama”
Tak berarti usang, lusuh, dilupakan dan dibuang
Dan benar saja
Karena anehnya moment ini masih segar di pikiran kami
Bahkan tak ada yang
terhapus sedikitpun
Saat seorang di antara kami masuk membawa sebuah kue sambil
bernyanyi kecil
Dan selang beberapa detik ruangan pun riuh dengan nyanyian
happy birthday
Masih segar di pikiran kami
Bagaimana raut wajah beliau yang bahagia bercampur haru
Masih segar di pikiran kami
Bagaimana perasaan kami hari itu
Karena moment ini takakan pernah kami lupakan
Jumat, 01 Januari 2016
Masih tentang Hujan
Ahh… akhirnya hujan
turun sore ini
Jika mengingat
kembali sudah berapa lama hujan tak membasahi bumi?
Dan di saat hujan
turun
Kunikmati setiap
tetesnya
Senang rasanya
berlari di bawah derasnya hujan
Jika kau masih
membenci akan datangnya hujan
Itu berarti kau
belum sepenuhnya mengenal hujan dengan baik
Karena percalayah di
setiap tetesnya ada berkah yang terkandung
Jangan pernah
sesekali membenci hujan
Maka kau tak akan
hanya mendapat basahnya saja
Melainkan kau akan
akan menemukan keajaiban di setiap datangnya
Dann akhirnya kau
akan berkata “Wah HUJAN ternyata seperti ini".
Rabu, 29 Juli 2015
Tahun Terakhir
Hari pertama sekolah di mulai pada hari Rabu tepatnya
tanggal 22 Juli 2014, yang itu artinya masa putih abu-abuku sudah dimulai
kembali. Hari itu adalah hari pertamaku bersama teman-teman menyandang status
baru sebagai Siswa/Siswi kelas XII, setelah penerimaan laporan pendidikan yang
menyatakan kami naik kelas ke jenjang yang lebih tinggi.
2
tahun kita bersama bukanlah waktu yang dapat dihitung dengan hitungan jari.
Teman-teman sudah banyak sekali kisah yang nantinya
akan menjadi kenangan ketika kita sudah meningalkan masa putih abu-abu ini,
bermula dengan topi bola lengkap dengan ornamen yang bermacam-macam, pita
berwarna-warni dan tak lupa dengan permen yang bermacam-macam.
Hingga tak terasa satu tahun lagi kita akan menjalani
masa putih abu-abu ini, masa yang penuh dengan berbagai cerita, dan pada
akhirnya kita akan berpisah demi masa depan yang lebih cerah.
Dalam kelas ini semua
karakter dari yang cengeng, rese, gokil, sampai yang suka marah-marah
sudah bercampur menjadi satu layaknya seperti sebuah pelangi yang indah. suka, duka, tawa
dan tangis sudah kita lalui bersama, walau terkadang ada yang bermusuhan hingga
akhirnya hubungan yang baik mulai terjalin kembali.
Percalah.... semua yang telah terjadi tak kan pernah kulupakan
Dan...
Mari buat cerita kita lebih banyak lagi di satu tahun
yang berharga ini.
Love
You Guys
Kamis, 01 Januari 2015
Because love
Ku melihatmu pertama kali saat
salah satu kegiatan sekolah di laksakankan, kau yang sedang bermain di lapangan
basket Membuatku telah jatuh hati, yang awalnya hanya sebatas rasa kagum
kemudian tumbuh menjadi seuatu yang lebih. sosokmu yang lebih tinggi dari
kebanyakan anak seusiamu membuat kau lebih begitu mudah di temukan, diam-diam
aku mencari tahu semua tentangmu, dan ternyata usiamu lebih tua di bandingkan
denganku, lebih tepatnya kau adalah
kakak kelasku. Kau yang sekarang duduk di kelas 9 dan aku duduk di kelas
8. Sampai kegiatan itu berakhir aku tak pernah melewatkan pertandingan jika timmu yang main.
Aku yang tak begitu suka
menonton pertandingan olahraga, kini aku menjadi sangat suka.
Hari-hari seperti biasa di
sekolah telah kembali. Kelasmu yang tak begitu jauh dari kelasku membuatku
selalu saja mencari-cari sosokmu dan entah dari mana sebagian teman kelasku
mengetahui rahasia yang selama ini ku simpan baik-baik, dan lebih parahnya lagi
salah seorang temanku yang tahu tentang
hal ini ternyata kenal baik denganmu, setiap kali kau lewat depan kelasku
selalu saja aku di ejek oleh teman-teman yang tahu akan hal itu. ia pun
memberitahu mu bahwa aku diam-diam menaruh hati padamu, keesokan
harinya ia datang memberitahuku tentang hal itu, aku begitu syok ketika mendengar semua
ucapannya.
Satu minggu
berlalu, bel pulang telah berbunyi dan disaat aku telah berada di ambang pintu
kelas tiba-tiba kau datang menghampiriku, entah bagaiman perasaanku saat itu,
rasanya aku ingin lari saja tapi setengah hatiku merasa senang, kau yang selama ini hanya bisa ku perhatikan dari jauh
kini kau berada di hadapanku, mata kecilmu yang menatapku membuatku begitu
tenang, hidungmu yang agak mancung, bibir tipismu yang kecil sangat cocok dengan
bentuk wajahmu dan ternyata kau juga diam-diam menaruh hati
padaku.
Siang
itu sebuah kata “ya” terucap yang menandakan terjalinnya sebuah hubungan,
hari-hariku berubah kerenamu, di saat jam istirahat tiba, kau selalu saja
menghampiriku dan mengantarku pulang, kau bahakan rela menunggu jika aku sedang
ada pelajaran tambahan. Seperti yang ku pikirkan dulu, jika kau hadir dalam
kehidupanku semuanya akan terasa berbeda dan itulah yang aku rasakan sekarang.
Satu
tahun telah kita lalui bersama, kini
aku masih menggunakan seragam putih
biru dan kau telah menggunakan seragam putih-abu-abu, kau telah memulai
lembaran baru, kisah baru, teman baru dan meninggalkanku sendiri, hari-hariku berubah tanpamu, saat jam istirahat tiba, aku
kesepian. jujur aku belum terbisa dengan semua ini, sampai akhirnya hal yang
kutakutkan selama ini terjadi, komunikasi di antara kita sangat jarang, kau
hanya mengirimiku pesan sesekali.
Awalnya aku tak
terlalu mempermasalahkan hal itu, yah karena aku berpikir
kehidupan di Smp akan berbeda dengan kehidupan Sma, mungkin kau sibuk dengan
tugas-tugasmu, tapi hal itu sampai terjadi satu bulan. setiap kali aku ingin
bertemu denganmu kau selalu saja berlasan
dan akhirnya kita pun putus kontak, kau mulai sibuk dengan dunia barumu. Atau
apakah ada orang ketiga dalam hubungan kita? Kubuang jauh-jauh pikiran itu,
memikirkannya saja sudah membuat napasku sesak.
Kini aku
tak tahu status di antara kita berdua, sudah dua bulan ini aku tak mendengar
kabar lagi darimu. Tepat di malam miggu aku mengirimu pesan “besok sore ketemuan
yuk” kutunggu balasan dari mu hingga satu jam berlalu kau baru membalas sms
dariku “sorry besok aku ada tugas, lain kali aja yahh” ada sedikit rasa kecawa atas jawabanmu tapi sekali
lagi ku coba mengerti akan hal itu.
Esok
harinya kuputuskan untuk jalan berdua dengan salah seoarang temanku dekatku,
kami memutuskan untuk mampir ke sebuah rumah makan. Dan di saat aku masuk, aku
dengan tak sengaja mendengar tawa yang tak asing lagi di telingaku, pandanganku segera
mencari-cari asal suara itu, saat mataku
menangakap punggung pria dengan baju kotak-kotak berwarna abu-abu
itu dengan cepat jantungku berdebar-debar tak karuan, pria itu dengan santainya bercanda dengan seorang wanita
yang duduk tepat di depannya, nafasku terasa sesak dan tanpa kusadari sebuah
butiran berwarna bening jatuh dari sudut mataku, hatiku seakan
hancur berkeping-keping.
Jam
dinding kamarku sudah menujukkan pukul 1:15 menit, Aku masih termenung sendiri
di sudat ranjang dengan mata sembab, tak beranjak sedikit pun sepulang dari rumah
makan yang aku datangi sore tadi, tisyu
berserakan di mana-mana, mengutuk diri sendriri betapa bodohnya diriku dengan
mudahnya percaya akan semua kata-katanya, masih terus bertanaya-tanya kepada diriku sendiri
tentang kejadian tadi sore, kesalahan apa yang telah aku lakukan? Apa yang salah
dari diriku? Hingga ia rela membagi hati kepada wanita lain, memberinya ruang
untuk mengisi hati yang penghuninya telah ada.
Satu
hari berlalu, sesekali kupandangi telpongenggam milikku yang terletak di sudat
ranjang yang terus bordering sejak
kejadian itu, sesekali kupandangi layarnya yang berkedap-kedip dengan nama
kontak yang sama, entah sudah berapa panggilan takterjawab yang ada di layar
telpongenggam milikku, hatiku bimbang, tiap kali benda kecil itu berdering
separuh hatiku ingin menjawab, separuh hatiku ingin mengabaikan panggilan itu.
Jujur. Hatiku sakit, bahkan sangat sakit, melihat dia bersama wanita lain
dengan mata kepalaku sendiri, rasa sakit kerena dibohongi masih membekas dengan
sangat jelas di hatiku , tapi entah kenapa aku tak bisa membenci dirinya
sepenuhnya, semakin ku ingin membenci dirinya, hatikecilku berkata, “jangan,
karena kau masih cinta”. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk memaafknnya dan
memberinya kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan yang ia telah perbuat.
Karena CINTA aku bertahan………
Langganan:
Postingan (Atom)